karena pelengkap itu perlu
Rabu, 16 Desember 2015
Dukungan Untuk Dapodik PAUDNI
Untuk saat release terbaru saat ini sudah mendukung untuk aplikasi data pokok pendidikan jenjang PAUDNI. SIlahkan untuk melakukan update aplikasi yang sudah terpasang saat ini.
Beberapa fasilitas lain yang mengalami perbaikan diantaranya adalah problem pada aplikasi dapodikmen database terbaca error setelah proses backup, serta beberapa perbaikan minor lainnya.
selengkapnya >>
Splash Dapodik Helper 2.8 |
Segala masukan dan usulan tetap terbuka lebar untuk perbaikan aplikasi menjadi lebih baik lagi.
Minggu, 30 Agustus 2015
Mengembalikan Password Dapodik
Informasi ini mungkin agak terlambat untuk dipublikasikan karena sebenarnya sudah pernah dibahas namun jarang ada yang membaca informasi lama.
Beberapa kejadian yang dialami operator dapodik setelah melakukan sinkronisasi selanjutnya gagal login ke aplikasi. Salah satu penyebabnya adalah karena password yang digunakan ditimpa dengan password dari sarver karena sistem sinkronisasi membaca kondisi data server lebih baru dibandingkan dengan data lokal sekolah.
Hal ini sempat membuat ramai karena ketakutan akan kondisi data sekolah yang rusak dan alasan lainnya. Walaupun yang terjadi tidak ada masalah dengan data secara keseluruhan.
Jika hal ini terjadi (lagi) atau yang saat ini masih kebingungan bagaimana caranya mengembalikan login dapodik yang 'hilang' senjata yang dibutuhkan cukup kode registrasi sekolah saja seperti saat melakukan instalasi data prefill saat pertama melakukan pemasangan aplikasi.
Pada menu Maintenance pilih 'Pengguna' dan akan tampil seperti berikut.
Pada tampilan pengaturan pengguna pilih tab 'Reset Password' dan masukan kode registrasi sekolah terkait, kemudian pilih tombol 'reset'. Apabila kode registrasi cocok dengan data sekolah yang terpasang maka akan ditampilkan semua email operator untuk sekolah tersebut pada bagian 'Username (email)'.
Pilih email yang akan dikembalikan, kemudian masukan password baru dan ulangi untuk isian password yang kedua dengan memasukan password yang sama dengan isian password diatasnya.
Proses berhasil ganti password akan menampilkan informasi seperti berikut.
Untuk memastikan proses sudah berhasil silahkan tutup aplikasi kemudian buka kembali dan lakukan autentikasi dengan password yang baru.
selengkapnya >>
Beberapa kejadian yang dialami operator dapodik setelah melakukan sinkronisasi selanjutnya gagal login ke aplikasi. Salah satu penyebabnya adalah karena password yang digunakan ditimpa dengan password dari sarver karena sistem sinkronisasi membaca kondisi data server lebih baru dibandingkan dengan data lokal sekolah.
Hal ini sempat membuat ramai karena ketakutan akan kondisi data sekolah yang rusak dan alasan lainnya. Walaupun yang terjadi tidak ada masalah dengan data secara keseluruhan.
Jika hal ini terjadi (lagi) atau yang saat ini masih kebingungan bagaimana caranya mengembalikan login dapodik yang 'hilang' senjata yang dibutuhkan cukup kode registrasi sekolah saja seperti saat melakukan instalasi data prefill saat pertama melakukan pemasangan aplikasi.
Pada menu Maintenance pilih 'Pengguna' dan akan tampil seperti berikut.
Menu Maintenance Pengguna |
Setting Pengguna |
Proses reset password |
Berhasil reset |
Untuk memastikan proses sudah berhasil silahkan tutup aplikasi kemudian buka kembali dan lakukan autentikasi dengan password yang baru.
Rabu, 12 Agustus 2015
Perubahan Pada Update 12 Agustus 2015
Ada beberapa fungsi yang banyak dikeluhkan tidak berfungsi dengan maksimal namun fungsi tersebut dibutuhkan oleh pengguna aplikasi sehingga perlu adanya perbaikan secepatnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dikeluarkan aplikasi terbaru dengan rincian sebagai berikut :
selengkapnya >>
Tampilan utama Dapodik Helper |
- perbaikan edit biodata langsung menutup aplikasi
- penampilan riwayat kepangkatan pada cetak formulir PTK
- penampilan riwayat kenaikan gaji berkala pada cetak formulir PTK
- Perbaikan tampilan kecamatan dan kabupaten pada header aplikasi
- Perbaikan tampilan kecamatan pada header cetak
- Perbaikan tampilan kecamatan pada profil sekolah
Segala temuan atas kekurangan aplikasi dan masukan untuk menyempurnakan fungsi aplikasi masih tetap ditunggu agar semakin lengkap dan bermanfaat.
Selasa, 11 Agustus 2015
Solusi Gagal Backup Data Pada Windows 10
Ada laporan yang diterima perihal gagal backup pada aplikasi Dapodik Helper yang dipasang pada Windows 10. Ciri data gagal dilakukan backup adalah tidak adanya tampilan proses pada bagian log proses seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Pada tampilan tersebut terlihat proses backup setelah menulis langsung 'selesai'. Apabila kita lihat file tersebut maka ukuran filenya sebesar 0 byte.
Solusi untuk kejadian seperti tersebut diatas adalah dengan menjalankan aplikasi Dapodik Helper menggunakan mode Administratot (klik kanan pilih Run as Administrator), kemudian coba melakukan backup kembali akan muncul seperti gambar berikut sebagai tanda proses backup telah berhasil.
Direkomendasikan untuk proses simpan backup diarahkan ke direktori document untuk user terkait agar dapat diizinkan untuk menulis file, setelah berhasil dilakukan backup dapat dipindahkan ke direktori lainnya.
selengkapnya >>
Gagal Backup Window 10 |
Solusi untuk kejadian seperti tersebut diatas adalah dengan menjalankan aplikasi Dapodik Helper menggunakan mode Administratot (klik kanan pilih Run as Administrator), kemudian coba melakukan backup kembali akan muncul seperti gambar berikut sebagai tanda proses backup telah berhasil.
Backup berhasil |
Selasa, 04 Agustus 2015
Menjawab Pertanyaaan : Apakah Dapodik Helper Mendukung Dapodikdas 4.0.0
Pertanyaan ini masih banyak diterima setelah beberapa waktu lalu telah release secara resmi aplikasi Dapodikdas 4.0.0. Pertanyaan ini sebenarnya secara tidak langsung sudah dijelaskan pada post sebelumnya mengenai Error Dukungan Struktur.
Untuk aplikasi Dapodikdas 4.0.0 jika masih menggunakan Dapodik Helper 2.6 atau versi sebelumnya, dapat dipastikan akan mengalami kendala saat melakukan Backup data ataupun Restore data.
Hal ini disebabkan pada Dapodikdas 4.0.0 tidak lagi menyediakan komponen untuk push dan get data dari aplikasi external. Akibatnya fungsi get data untuk melakukan backup yang digunakan pada Dapodik Helper 2.6 dan sebelumnya tidak lagi dapat bekerja, begitu juga dengan fungsi restore.
Permasalahan ini sudah dapat diselesaikan pada aplikasi 2.7 yang secara independen menyertakan aplikasi-aplikasi pendukung dan beberapa komponen yang digunakan pada aplikasi dapodik secara pada paket aplikasi Dapodik Helper yang dipasang.
Beberapa penjelasan lain mengenai fasilitas yang dihadirkan pada Dapodik Helper 2.7 dapat dilihat pada pembahasan Pre Release Aplikasi 2.7.
selengkapnya >>
Dapodik Helper 2.7 |
Hal ini disebabkan pada Dapodikdas 4.0.0 tidak lagi menyediakan komponen untuk push dan get data dari aplikasi external. Akibatnya fungsi get data untuk melakukan backup yang digunakan pada Dapodik Helper 2.6 dan sebelumnya tidak lagi dapat bekerja, begitu juga dengan fungsi restore.
Permasalahan ini sudah dapat diselesaikan pada aplikasi 2.7 yang secara independen menyertakan aplikasi-aplikasi pendukung dan beberapa komponen yang digunakan pada aplikasi dapodik secara pada paket aplikasi Dapodik Helper yang dipasang.
Beberapa penjelasan lain mengenai fasilitas yang dihadirkan pada Dapodik Helper 2.7 dapat dilihat pada pembahasan Pre Release Aplikasi 2.7.
Error Dukungan Struktur
Beberapa versi aplikasi Dapodik Helper muncul peringatan seperti gambar dibawah ini saat dijalankan pada aplikasi Dapodikdas 4.0.0 atau Dapodikmen 8.2.0.
Peringatan tersebut diatas muncul karena versi Dapodik Helper yang terpasang pada komputer tersebut masih menggunakan versi lama. Akibatnya ada beberapa fungsi pada aplikasi tersebut yang dimungkinkan tidak berjalan dengan sempurna baik untuk fungsi backup restore ataupun fungsi yang lainnya.
Untuk mengatasinya dapat melakukan upgrade atau mengganti aplikasi dengan Dapodik Helper terakhir (saat tulisan ini dibuat versi terakhir adalah 2.7) yang tersedia pada halaman download.
Sekedar mengingatkan kembali agar tidak melakukan restore database dari hasil backup yang menggunakan struktur lama karena akan bermasalah terhadap aplikasi dapodik yang terpasang pada komputer tersebut.
selengkapnya >>
Peringatan error struktur dapodik |
Untuk mengatasinya dapat melakukan upgrade atau mengganti aplikasi dengan Dapodik Helper terakhir (saat tulisan ini dibuat versi terakhir adalah 2.7) yang tersedia pada halaman download.
Sekedar mengingatkan kembali agar tidak melakukan restore database dari hasil backup yang menggunakan struktur lama karena akan bermasalah terhadap aplikasi dapodik yang terpasang pada komputer tersebut.
Rabu, 03 Juni 2015
Pre Release Aplikasi 2.7
Setelah 7 bulan tidak melakukan update aplikasi, kini untuk versi terbaru sedang dalam finalisasi. Diharapkan sudah bisa dilakukan release pada periode tahun ajaran baru nanti bersamaan dengan periode pendataan baru.
Fasilitas baru untuk versi yang akan direlease mayoritas lebih kepada pemanfaatan tool dan library langsung pada aplikasi sehingga tidak ketergantungan dengan aplikasi Dapodik (das/men). Walaupun masih tetap membutuhkan aplikasi Dapodik namun hanya pada saat pengaturan awal instalasi saja.
Pada segi reporting versi ini sudah dilengkapi dengan header report sesuai dengan satuan pendidikan terkait (dapat dilakukan penyesuaian) dan konversi kedalam file PDF langsung tanpa perlu penambahan library atau aplikasi pendukung seperti pada versi-versi sebelumnya. Pada formulir PTK sudah dilengkapi dengan data beban ajar dan beberapa riwayat yang sering diperlukan.
Untuk tampilan data ditambahkan kolom nomor sehingga memudahkan untuk membaca data yang ditampilkan tersebut.
Fasilitas lainnya tunggu sampai resmi dilakukan release nanti :)
selengkapnya >>
Tampilan proses instalasi |
Tampilan utama versi 2.7 |
Formulir cetak PTK |
Tampilan data pokok |
Kamis, 21 Mei 2015
Peserta Didik Hilang, Bencana atau Dilema
Peserta didik tiba-tiba berkurang ditampilan sistem data pokok pendidikan adalah topik yang sedang ramai dilingkungan pengelola data tingkat dinas dan sekolah. Yang membuat heboh sebenarnya adalah karena SMS informasi yang tiba-tiba datang dan banyak tersebar dimedia sosial.
Prosedur 'mengeluarkan' peserta didik yang sudah tidak lagi terdaftar sebagai murid pada satuan pendidikan tertentu sebenarnya adalah hal yang lumrah dan memang sistem yang ada saat ini mendukung untuk hal itu, namun sering kali kita melupakan hal ini karena terlalu fokus pada beberapa data utama terutama yang terkait dengan tunjangan individu.
Kemudian selanjutnya adalah tentang data yang 'dihapus' itupun hal yang lumrah dan sudah sejak lama bisa dilakukan untuk semua data. Namun entah kenapa saat ini seperti menjadi hal baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Yang harus kita sikapi dengan bijak adalah apabila peserta didik di sekolah kita tersebut yang kena imbas 'pembersihan', maka pastikan kita tahu informasi awal terhadap siswa tersebut, misalnya sebelumnya dari sekolah kecamatan sebelah, atau kabupaten sebelah atau bahkan lintas propinsi.
Saat kita sudah tahu yang perlu dilakukan hanya memastikan riwayat awal di sekolah asal sudah dinonaktifkan dari daftar siswa aktif dengan menghubungi langsung sekolah asal baik melalui kepala sekolah atau langsung ke pengelola data pokok disana.
Setelah pada sekolah asal dikeluarkan dan sudah melakukan sinkronisasi dengan data pusat langkah yang silanjutnya dilakukan adalah 'mengembalikan' data peserta didik yang sudah terhapus tersebut.
Proses mengembalikan data terhapus lengkap dengan data turunan juga bisa dilakukan langsung dari sisi klien atau sekolah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada DH.
Kemudian lakukan sinkronisasi dengan data pusat dan selesai.
selengkapnya >>
Prosedur 'mengeluarkan' peserta didik yang sudah tidak lagi terdaftar sebagai murid pada satuan pendidikan tertentu sebenarnya adalah hal yang lumrah dan memang sistem yang ada saat ini mendukung untuk hal itu, namun sering kali kita melupakan hal ini karena terlalu fokus pada beberapa data utama terutama yang terkait dengan tunjangan individu.
Kemudian selanjutnya adalah tentang data yang 'dihapus' itupun hal yang lumrah dan sudah sejak lama bisa dilakukan untuk semua data. Namun entah kenapa saat ini seperti menjadi hal baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Yang harus kita sikapi dengan bijak adalah apabila peserta didik di sekolah kita tersebut yang kena imbas 'pembersihan', maka pastikan kita tahu informasi awal terhadap siswa tersebut, misalnya sebelumnya dari sekolah kecamatan sebelah, atau kabupaten sebelah atau bahkan lintas propinsi.
Saat kita sudah tahu yang perlu dilakukan hanya memastikan riwayat awal di sekolah asal sudah dinonaktifkan dari daftar siswa aktif dengan menghubungi langsung sekolah asal baik melalui kepala sekolah atau langsung ke pengelola data pokok disana.
Setelah pada sekolah asal dikeluarkan dan sudah melakukan sinkronisasi dengan data pusat langkah yang silanjutnya dilakukan adalah 'mengembalikan' data peserta didik yang sudah terhapus tersebut.
Proses mengembalikan data terhapus lengkap dengan data turunan juga bisa dilakukan langsung dari sisi klien atau sekolah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada DH.
Kemudian lakukan sinkronisasi dengan data pusat dan selesai.
Selasa, 24 Maret 2015
Pentingnya Memiliki Backup Data
Sudah beberapa kasus yang muncul mengenai perbedaan jumlah perhitungan jumlah siswa antara yang tampil pada aplikasi dapodik dengan saat pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Padahal operator sekolah sudah merasa melakukan input data yang lengkap dan benar.
Atau bahkan kejadian ini dialami oleh rekan-rekan pengguna Dapodik Helper? bukan tidak mungkin kejadian ini akan memakan korban siapapun juga. Yang disayangkan adalah dari semua pihak yang terlibat kurang banyak melakukan monitoring baik itu di aplikasi ataupun pada web dapodikdas tentang kondisi data yang sudah dikirimkan tersebut.
Jika kondisinya operator tidak melakukan crosscheck pada web dapodik setelah melakukan sinkron, tentu hal ini bisa jadi masalah tersendiri apabila kondisi sinkronisasinya tidak sempurna sehingga ada data yang tidak sepenuhnya terkirim ke server dapodik yang mengakibatkan kondisi data di sisi aplikasi tidak sama dengan data pada server dapodik.
Masalah yang lebih serius selanjutnya adalah apabila data yang tidak sempurna tersebut ternyata digunakan untuk program tertentu misalnya BOS tentu saja akan merugikan sekolah karena data siswanya kurang. Sejauh apapun kita klaim belum tentu bisa menyelesaikan masalah apalagi pernah melakukan sinkron beberapa kali setelah sinkron terakhir karena data pada server dapodik sudah ditimpa beberapa kali oleh sinkronisasi yang selanjutnya.
Disinilah pentingnya kita memiliki backup data pada setiap waktu tertentu misalnya setiap berhasil melakukan sinkronisasi, karena data tersebut bisa menjadi bukti kuat apabila terjadi suatu hal dikemudian hari karena dari hasil backup tersebut bisa dilihat kondisi data pada periode tertentu baik dengan melihat meta data file .dbz ataupun log perubahan data yang tersimpan didalamnya.
selengkapnya >>
Login web dapodik |
Jika kondisinya operator tidak melakukan crosscheck pada web dapodik setelah melakukan sinkron, tentu hal ini bisa jadi masalah tersendiri apabila kondisi sinkronisasinya tidak sempurna sehingga ada data yang tidak sepenuhnya terkirim ke server dapodik yang mengakibatkan kondisi data di sisi aplikasi tidak sama dengan data pada server dapodik.
Masalah yang lebih serius selanjutnya adalah apabila data yang tidak sempurna tersebut ternyata digunakan untuk program tertentu misalnya BOS tentu saja akan merugikan sekolah karena data siswanya kurang. Sejauh apapun kita klaim belum tentu bisa menyelesaikan masalah apalagi pernah melakukan sinkron beberapa kali setelah sinkron terakhir karena data pada server dapodik sudah ditimpa beberapa kali oleh sinkronisasi yang selanjutnya.
Disinilah pentingnya kita memiliki backup data pada setiap waktu tertentu misalnya setiap berhasil melakukan sinkronisasi, karena data tersebut bisa menjadi bukti kuat apabila terjadi suatu hal dikemudian hari karena dari hasil backup tersebut bisa dilihat kondisi data pada periode tertentu baik dengan melihat meta data file .dbz ataupun log perubahan data yang tersimpan didalamnya.
Selasa, 17 Maret 2015
Sudah Benarkah Logo Tut Wuri Handayani yang Anda Gunakan?
Mungkin setiap hari kita melihat atau menemukan gambar logo Tut Wuri Handayani baik itu di kantor, portal berita, media sosial dan lainnya. Namun apakah logo yang kita lihat atau bahkan kita gunakan tersebut sudah sesuai dengan yang seharusnya atau hanya karena bagus semata? untuk itu mari kita mengingat kembali peraturan tentang logo Tut Wuri Handayani ini.
Lambang atau logo Tut Wuri Handayani yang merupakan lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah diatur dalam keputusan menteri pendidikan nomor 0398/M/1977 tanggal 6
September 1977 dengan uraian lambang sebagai berikut.
Referensi ini diambil dari Peraturan Menteri nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
selengkapnya >>
Lambang atau logo Tut Wuri Handayani yang merupakan lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah diatur dalam keputusan menteri pendidikan nomor 0398/M/1977 tanggal 6
September 1977 dengan uraian lambang sebagai berikut.
- (1) Bidang Segi Lima (Biru Muda); menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
- (2) Semboyan Tut Wuri Handayani; digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
- (3) Belencong Menyala Bermotif Garuda; Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup. Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: ‘satu kata dengan perbuatan Pancasilais’.
- (4) Buku; Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
- (5) Warna; Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).
Referensi ini diambil dari Peraturan Menteri nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selasa, 27 Januari 2015
Klarifikasi Masalah Klaim DH Penyebab Error Dapodikdas 302
Untuk semua pengguna Dapodik Helper dimohon untuk dapat memahami terutama untuk fungsi-fungsi tertentu yang sudah banyak diingatkan pada blog ini, sehingga tidak lagi ada kebingungan.
Untuk permasalahan permintaan "Pengaturan Ulang" setiap setelah melakukan install ulang aplikasi Dapodikdas ataupun Dapodikmen pasti akan terjadi karena "Database" mengalami pergantian.
Untuk tahap tersebut sangat disarankan untuk melakukan "Run as Administrator" dan untuk kondisi komputer tertentu membutuhkan restart setelah proses komfigurasi selesai.
Untuk yang masih bingung tentang hal ini dapat dibaca kembali posting Pengaturan Tidak Ditemukan Dapodikdas 301 atau Problem Gagal Menjalankan Aplikasi Pada Window 64bit.
Semoga membantu.
selengkapnya >>
Klaim DH penyebab error |
Untuk tahap tersebut sangat disarankan untuk melakukan "Run as Administrator" dan untuk kondisi komputer tertentu membutuhkan restart setelah proses komfigurasi selesai.
Dapodikdas 302 berjalan dengan baik |
Semoga membantu.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Hak Cipta ©
Dapodik Helper
™ 2014 - 2018
Dapodik Helper adalah perangkat yang dibuat oleh PIHAK KETIGA diluar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan BUKAN merupakan bagian dari Dapodik.
Segala hal terkait dengan Dapodik Helper BUKAN merupakan tanggung jawab Tim Dapodik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.